Filosofi di Balik Motif-Motif Batik Parang, Batik Tertua di Indonesia - Part 2
4. Motif Batik Parang Kusumo
Parang Kusumo |
Motif ini berasal dari dua suku kata yakni Parang yang berarti lereng, dan kusumo
yang berarti bunga atau kembang. Pada jaman dulu motif batik Parang
Kusumo hanya boleh dikenakan oleh kalangan keturunan Raja bila berada
didalam kraton. Pada era sekarang kain batik motif parang kusumo
s digunakan pada saat tukar cincin.
Makna
yang terkandung dalam motif ini adalah bahwasanya hidup harus dilandasi
oleh perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin sebagaimana
wangi harumnya bunga. Bagi orang Jawa keharuman yang dimaksud adalah
keharuman batin dan perilaku, keharuman pribadi, taat pada norma-norma
yang berlaku dan bisa membawa diri agar dapat terhindar dari berbagai
bencana.
5. Motif Batik Parang Tuding
Parang Tuding |
Motif batik Parang Tuding berasal dari
kata Parang dan Tuding. Kata tuding sendiri memiliki arti telunjuk atau
menunjuk, hal ini bisa dilihat dari bentuk motifnya yang menyerupai jari
telunjuk yang disusun secara berjajar dan berkesinambungan.
Motif
ini memiliki kandungan makna bahwa siapapun yang mengenakannya
diharapkan dapat menjadi pengarah, pemberi petunjuk yang bisa
menunjukkkan hal-hal yang baik dan menimbulkan kebaikan. Motif batik ini
biasa digunakan oleh orang tua.
6. Motif Batik Parang Curigo
Parang Curigo |
Parang Curigo berasal dari kata parang
dan curigo. Kata curigo sendiri adalah nama lain dari bilah keris tanpa
warangka. Bentuk keris bisa dilihat pada bentuk motif-motif
geometrik-parang yang menyerupai luk keris. Adapun ciri khas dari pola
batik parang curiga adalah hiasannya yang disusun sejajar dengan sudut
45 derajat. Kemudian selalu ada ragam hias berbentuk belah ketupat yang
juga sejajar dengan ragam hias utama pola parang, ragam hias ini disebut
sebagai mlinjon.
Motif batik ini
banyak digunakan untuk menghadiri pesta. Dengan memakai kain batik motif
ini, Si pemakai diharapkan dapat memiliki kecerdasan, kewibawaan, serta
ketenangan.
7. Motif Batik Parang Centung
Parang Centung |
Motif Parang Centong atau juga disebut Centung merupakan ragam hias Parang yang memiliki bentuk seperti centong (alat mengambil nasi). Ada juga yang berpendapat bahwa parang centong (centung) artinya “wis ceta macak” (sudah pandai merias diri).
8. Motif Batik Parang Pamor
Parang Pamor |
Parang Pamor berasal dari kata Parang dan Pamor, Kata Pamor
sendiri dalam bahasa jawa berarti aura atau energi yang terpancar dari
diri seseorang. Dengan mengenakan batik ini, harapannya orang yang
menggunakan motif batik Parang Pamor maka auranya akan keluar atau
memancar (wis pecah pamore).
Selain
motif parang yang telah disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak motif
batik parang lainnya, seperti motif batik parang slobok, parang
centung, parang gendreh, parang srimpi, parang canthel dan berbagai
jenis parang kombinasi yang sering disebut sebagai parang seling.
0 Response to " Filosofi di Balik Motif-Motif Batik Parang, Batik Tertua di Indonesia - Part 2"
Post a Comment