Cerita Menarik Dibalik Warna Warna Indah Batik Laseman
Batik Lasem, yang merupakan hasil akulturasi budaya China dan Jawa, banyak menampilkan motif flora dan fauna seperti burung hong, naga, bunga peony, seruni, teratai, dan liong. Tambahan ornamen kawung, gunung ringgit, latohan, watu pecah atau watu krecak, dan parangan, menjadikannya corak khas batik lasem.
Selain keindahan pada Batik Lasem itu sendiri, ternyata ada banyak kisah yang menarik lainnya tentang Batik Lasem, yaitu warna-warnanya yang khas, menjadikannya sebagai salah satu khazanah kekayaan budaya di nusantara. Batik Lasem atau sering disebut Batik Laseman merupakan batik bergaya pesisiran yang kaya motif dan warna yang cerah dan berani. Nuansa multikultur sangat terasa pada lembaran Batik Lasem.
Warna yang dominan adalah merah yang menyerupai warna darah ayam, yang disebut Abang Getih Pitik atau warna darah ayam. Warna ini terbuat dari akar mengkudu dan akar jiruk ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas. Selain itu juga kuning, biru, dan hijau khas pesisir. Kombinasi beberapa warna akan menghasilkan keseimbangan (yin dan yang), seperti merah (melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan atau yang), putih (kesucian, kesempurnaan, atau yin), biru atau hijau (pertumbuhan, perkembangan, atau yang), kuning (keseimbangan, yin-yang), dan hitam (kemunduran/kehancuran/kematian atau yin).
Dan konon warna merah darah ini sekarang sudah jarang ditemui. Warna merah darah kuno itu hanya bisa ditemukan pada batik lawasan.
Batik Lasem Dengan Warna Merah Darah Asli Koleksi Sekar Kencana |
Pada dasarnya, proses pewarnaan batik lasem dihasilkan dari pewarna alam dan pewarna sintetis, sama seperti batik di kawasan lain. Pewarna alam didapatkan dari tumbuh-tumbuhan, seperti kayu tingi, secang, mahoni, jambal, indigo, soga, atau tenggeran. Warna bisa dihasilkan oleh daun atau kulit pohonnya. Misalnya, seperti dikutip dari situs Galeri Lasem Batik Art, daun indigo menghasilkan warna biru, kulit pohon soga menghasilkan coklat kekuningan hingga coklat kemerahan, kayu tenggeran menghasilkan warna kuning, kulit jambal menghasilkan warna merah sawo, dan kulit secang menghasilkan warna merah.
Untuk menciptakan warna yang indah dan khas, setiap pengusaha batik tentu harus mampu membuat komposisi yang pas antara kayu satu dengan kayu lainnya, hingga tercipta suatu warna yang diinginkan. Warna yang dihasilkan pun menjadi unik. Hanya saja, karena proses pembuatannya yang sangat rumit, tidak semua batik diproses dengan pewarna alami. Kecuali, jika pengusaha batik memang sedang memproduksi batik tulis yang istimewa.
dari berbagai sumber
0 Response to "Cerita Menarik Dibalik Warna Warna Indah Batik Laseman"
Post a Comment