Batik Gedog, Batik Tulis Tuban



Batik Gedog yang merupakan batik tulis tradisional Tuban, adalah suatu karya budaya yang keberadaannya masih diterima masyarakat sampai sekarang. Banyak nilai estetik dan kandungan nilai budaya yang tertuang dalam karya-karya batik gedog, sehingga jenis batik ini merupakan produk yang memiliki kekhasan tersendiri.

Tuban, sebagai salah satu kota yang terletak di bagian timur Pulau Jawa, memiliki satu corak kebudayaan yang unik.  Di sebut unik, karena di kota ini terdapat 3 pengaruh kebudayaan, yang saling mempengaruhi, dan sampai sekarang 3 kebudayaan tersebut masih sama-sama eksis dan berkembang. Ketiga kebudayaan tersebut adalah Majapahit, Islam dan Cina. Kebudayaan Majapahit ada di kota Tuban, karena wilayah Tuban termasuk dalam kekuasaan Majapahit, saat kerajaan ini berkuasa, sedangkan budaya Islam, di kembangkan oleh Sunan Bonang, seorang wali yang menyebarkan ajaran Islam di sekitar Tuban lewat beberapa karya seninya. 

Sedangkan budaya Cina masuk ke Tuban, karena Tuban saat jaman Majapahit adalah salah satu pelabuhan terbesar, dan dari sinilah Kubilai Khan masuk, dan juga melarikan diri dari kerajaan Majapahit. Dan hingga kini, masyaraket keturunan para lascar Kubilai Khan banyak bermukim di kota Tuban.

Maka, bila diamati motif-motif batik tulis Tuban sangat di pengaruhi ketiga kebudayaan tersebut. Seperti gambar burung yang ada pada salah satu motif batik gedog, adalah merupakan burung "Hong", yang notabene adalah burung dari Tiongkok yang tak pernah di jumpai di wilayah Tuban. Sedangkan pada motif-motif bunga, bisa jelas terlihat bahwa ini adalah motif-motif yang lazim digunakan pada motif-motif kain di sepanjang pulau Jawa. Lalu, kebudayaan Islam sendiri dapat kita jumpai pada nama-nama motif yang religious, seperti Kijing Miring dan sebagainya.

Dahulu, batik-batik tulis ini hanya digunakan dalam upacara-upacara tradisional masyarakat Tuban, seperti sedekah bumi, pernikahan, dan pemakaman. Namun seiring dengan perkembangan jaman, batik gedog tak hanya dipakai untuk upacara-upacara ritual, namun juga sebagai pakaian sehari-hari, dan fungsi-fungsi yang lain seperti taplak meja, sarung bantal,sprei, dekorasi ruangan dan juga hiasan dinding.

Namun sayang, dengan semakin berkembangnya penggunaan Batik, hal ini tidak berpengaruh pada perkembangan para pengrajin batik juga. Keberadaan profesi pengrajin batik saat ini hampi-hampir telah banyak ditinggalkan. Pekerjaan membatik, sekarang ini tak lebih dari sekedar pekerjaan tambahan, disamping pekerjaan utama sebagai petani. Karena ketrampilan yang di butuhkan untuk menghasilkan sebuah batik tulis, dianggap tak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh sebagai pengrajin Batik.

Melihat kenyataan ini, Tuban Store mempunyai visi dan misi untuk lebih mengembangkan pasar dan potensi batik gedog, dengan jalan membuka potensi-potensi marketing ke seluruh Indonesia dan juga luar negeri. Selain itu Tuban Store berkeinginan untuk selalu mempunyai ide-ide baru untuk menambah nilai ekonomis batik gedog. Dengan demikian, akan meningkatkan pula penghasilan para pengrajin, sehingga profesi ini tak akan pernah ditinggalkan, sebaliknya proses pembuatan batik gedog akan menjadi salah satu penyerap sumber daya manusia yang berarti dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Tuban khususnya.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Batik Gedog, Batik Tulis Tuban"